hanya sekedar berbagi ilmu...

Search

Search about

Will You Be There (by MJ)

Hold me
like the river Jordan
and I will then say to thee
you are my friend

Carry me
like you are my brother
love me like a mother
will you be there?

Weary
tell me will you hold me
when wrong, will you skold me
when lost will you find me?

But they told me
a man should be faithful
and walk when not able
and fight till the end
but I'm only human

Everyone's taking control of me
seems that the world's
got a role for me
I'm so confused
will you show to me
you'll be there for me
and care enough to bear me

(hold me)
(lay your head howly)
(softly then boldly)
(carry me there)

(lead me)
(love me and feed me)
(kiss me and free me)
(I will feel blessed)

(carry)
(carry me boldly)
(lift me up slowly)
(carry me there)

(save me)
(heal me and bathe me)
(softly you say to me)
(I will be there)

(lift me)
(lift me up slowly)
(carry me boldly)
(show me you care)

(hold Me)
(lay your head lowly)
(softly then boldly)
(carry me there)

(need me)
(love me and feed me)
(kiss me and free me)
(I will feel blessed)

[Spoken]
in our darkest hour
in my deepest despair
will you still care?
will you be there?
in my trials
and my tripulations
through our doubts
and frustrations
in my violence
in my turbulence
through my fear
and my confessions
in my anguish and my pain
through my joy and my sorrow
in the promise of another tomorrow
I'll never let you part
for you're always in my heart

The stars lean down to kiss you
And I lie awake and miss you
Pour me a heavy dose of atmosphere

'Cause I'll doze off safe and soundly
But I'll miss your arms around me
I'd send a postcard to you, dear
'Cause I wish you were here

I'll watch the night turn light-blue
But it's not the same without you
Because it takes two to whisper quietly

The silence isn't so bad
'Til I look at my hands and feel sad
'Cause the spaces between my fingers
Are right where yours fit perfectly

I'll find repose in new ways
Though I haven't slept in two days
'Cause cold nostalgia
Chills me to the bone

But drenched in vanilla twilight
I'll sit on the front porch all night
Waist-deep in thought because
When I think of you I don't feel so alone

I don't feel so alone, I don't feel so alone

As many times as I blink
I'll think of you tonight
I'll think of you tonight

When violet eyes get brighter
And heavy wings grow lighter
I'll taste the sky and feel alive again

And I'll forget the world that I knew
But I swear I won't forget you
Oh, if my voice could reach
Back through the past
I'd whisper in your ear
Oh darling, I wish you were here

Plastik Superkonduktor

Kita pasti tidak asing lagi dengan plastik, material sintetik yang dapat dilelehkan dan dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Plastik telah digunakan dalam semua bidang. Sebagai contoh, plastik digunakan sebagai pembungkus kabel tembaga (karena sifat insulatornya) yang melindungi manusia dari sengatan listrik.

Kata plastik sendiri berasal dari bahasa Latin plasticus, yang artinya mudah dibentuk. Plastik dibuat dari polimer organik, yakni molekul raksasa yang dibangun dari pengulangan atom-atom karbon (monomer karbon). Di tahun 1970-an, Alan J Heeger, Alan G McDiarmid, dan Hideki Shirakawa (pemenang Nobel Kimia 2000) berhasil mentransformasikan plastik dari berupa insulator menjadi konduktor (pengantar listrik). Mereka menggunakan plastik yang terbuat dari polimer organik terkonjugasi (polimer organik yang ikatan ganda-duanya berselang-seling dengan ikatan tunggalnya) dan menambahkan pengotor kimia untuk mengubah sifat listrik plastik tersebut.

Sejak itu, penelitian terhadap sifat kelistrikan plastik (dari material organik terkonjugasi) berkembang pesat. Plastik-plastik konduktor dan atau semikonduktor telah berhasil dibuat dan digunakan sebagai material alternatif untuk logam dan semikonduktor anorganik konvensional. Jendela “pintar” yang secara otomatis dapat menjaga kesejukan gedung dari panasnya sinar Matahari, dioda emisi cahaya (LED), dan sel surya merupakan contoh barang-barang elektronik yang memanfaatkan plastik-plastik tersebut.

Meskipun konduktivitas dan semikonduktivitas material plastik telah diinvestigasi secara ekstensif, namun superkonduktivitas material ini belum pernah dilaporkan. Pembuatan plastik superkonduktor yaitu plastik yang tidak memiliki hambatan di bawah suatu nilai tertentu, ternyata jauh lebih sulit.

Tantangan utama dalam pembuatan plastik superkonduktor adalah mengatasi keacakan struktur inheren plastik-mirip dengan keacakan untaian mi yang telah dimasak-yang mencegah interaksi-interaksi elektronik yang penting untuk superkonduktivitas. Setelah dua puluh tahun, barulah tantangan tersebut dapat diatasi oleh Dr Bertram Batlogg dan koleganya dari Bell Laboratories di Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat. Mereka mampu mengatasi tantangan itu melalui pembuatan larutan yang mengandung plastik, politiofena. Politiofena adalah salah satu jenis polimer organik terkonjugasi yang berupa semikonduktor pada suhu ruang sehingga telah digunakan dalam pembuatan komponen optoelektronik terintegrasi dan sirkuit terintegrasi (IC).

Bertram Batlogg Dengan metode penataan sendiri (self-organization), mereka mampu membuat tumpukan film (lapisan tipis) politiofena yang luar biasa rapi (remarkably well-ordered), mirip dengan tumpukan untaian mi yang belum dimasak. Sebagai pengganti pengotor kimia (yang diketahui dapat merusak kerapian film politiofena), mereka menempatkan film politiofena pada lapisan aluminium oksida dan elektroda-elektroda emas pada peralatan elektronik yang dikenal sebagai field-effect transistor. Transistor tersebut menghasilkan medan listrik yang dapat mengeluarkan elektron dari film politiofena, sehingga elektron tersisa lebih mudah bergerak dan mengantarkan listrik. Pada suhu minus 455 derajat Fahrenheit (2,35 K), plastik politiofena tersebut bersifat superkonduktor.

Mereka mempublikasikan temuannya dalam jurnal Nature pada tanggal 8 Maret 2001. Plastik superkonduktor tersebut termasuk dalam Chemistry Highlight 2001 menurut Chemical & Engineering News volume 79, 10 Desember 2001.

Dibandingkan dengan material superkonduktor lain, plastik superkonduktor tersebut termasuk superkonduktor lemah dan suhu kritisnya (suhu di mana material menjadi superkonduktor) jauh di bawah suhu tinggi. Superkonduktor suhu tinggi bekerja pada suhu sampai minus 200 derajat Fahrenheit (sekitar 145 K). Walaupun demikian, plastik superkonduktor diyakini lebih murah dan lebih mudah dibuat serta dibentuk daripada material superkonduktor lain. Untuk itu, Batlogg dan kawan-kawan optimistis dapat meningkatkan suhu kritis plastik superkonduktor tersebut dengan cara mengubah struktur molekuler plastik itu. Bahkan, Zhenan Bao, kimiawan yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengklaim bahwa metode yang mereka kembangkan dapat membuat material organik lain menjadi superkonduktor.

Di akhir artikelnya, para peneliti Bell Labs tersebut mencatat bahwa plastik superkonduktor pertama yang telah mereka temukan memungkinkan diaplikasikan dalam bidang elektronika superkonduksi dan komputer masa depan yang menggunakan kalkulasi mekanika kuantum.

Walaupun usia plastik superkonduktor baru sekitar satu tahunan dan belum diaplikasikan, namun yang pasti pencapaian ini merupakan terobosan yang membuka cakrawala baru ilmu dan teknologi superkonduktor.

Dikutip dari :Harian Kompas 16 Agustus 2002

Penemu Femtokimia dari Mesir

Nama Ahmed Zewail mungkin asing bagi Anda. Namun tidak demikian bagi yang melek ilmu kimia. Ia adalah kimiawan muslim yang meraih hadiah Nobel Kimia pada tahun 1999 atas keberhasilannya menemukan spektroskopi femto laser sehingga lahir ilmu kimia baru yang disebut femtokimia.

Ahmed Zewail dilahirkan pada 26 Februari 1946 di Damanhur, Mesir. Ayahnya seorang pegawai negeri sipil, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Semasa remaja, Zewail amat menyenangi kimia. Baginya, kimia menyediakan fenomena laboratorium yang ingin dicoba ulang dan dipahaminya. Tak heran, tanpa sepengetahuan orang tuanya, di kamar tidurnya ia merakit sebuah peralatan kecil yang terbuat dari kompor ibunya dan beberapa tabung gelas untuk mengamati bagaimana kayu diubah menjadi asap dan cairan.
Dari Mesir ke AS

Selepas SMU, Zewail diterima kuliah di Fakultas Sains Universitas Alexandria. Ia lulus sebagai sarjana kimia pada tahun 1967 dengan predikat cum laude. Atas prestasinya itu, Zewail diangkat sebagai asisten dosen dan mendapat beasiswa S-2. Sebagai asisten dosen ia sangat disukai mahasiswanya karena penjelasannya sangat rinci dan sederhana. Di sisi lain, disertasinya selesai dalam waktu relatif singkat yaitu 8 bulan. Topik penelitiannya mengenai interaksi molekul dengan cahaya (spektroskopi).

Foto Zewail saat kuliah di Univeritas PennsylvaniaPada tahun 1969, ia mendapat beasiswa S-3 dari Universitas Pensylvania, Philadelphia, Amerika Serikat. Belajar di negeri Paman Sam ini pada awalnya membuat Zewail kesulitan karena perbedaan budaya, terlebih kemampuan berbahasa Inggrisnya pas-pasan. Namun, dengan tekad tinggi ia mampu mengatasinya dan akhirnya lulus sebagai doktor pada tahun 1974 dengan disertasi mengenai spektroskopi pasangan molekul (dimer).

Karena pada tahun tersebut Timor Tengah sedang dilanda perang, Zewail tidak memutuskan kembali ke Mesir. Ia lalu bekerja sebagai peneliti paskadoktoral di Universitas Barkeley selama dua tahun. Ia pun kemudian melamar posisi dosen ke 12 universitas ternama Amerika Serikat. Setelah menerima beberapa tawaran, akhirnya ia memutuskan menerima tawaran dari California Institute of Technology, California. Di salah satu perguruan tinggi bergengsi di dunia inilah Zewail meneliti keadaan transisi reaksi kimia.


Kelahiran femtokimia

Keadaan transisi adalah keadaan antara (intermediate) yang harus dilalui molekul atau atom saat bereaksi. Keadaan ini sulit diamati karena begitu singkatnya waktu keadaan transisi yaitu dalam rentang femtodetik (sepuluh pangkat minus 15 detik). Sebagai gambaran, satu femtodetik setara dengan satu detik dibagi 32 juta tahun.

Seperti kimiawan sebelumnya, Zewail menghadapi problem-problem teknis dalam meneliti keadaan transisi ini. Bahkan ada ilmuwan yang menganggap apa yang dilakukan Zewail itu tak akan berhasil. Namun, anggapan itu tak menyurutkan niatnya, malah membuat Zewail semakin bersemangat meneliti. Tak heran, ia sering berada di laboratorium sampai jam 4 pagi dan menghabiskan bergelas-gelas kopi. Keadaan ini membuat istrinya naik pitam. Maka hubungan Zewail dengan istrinya pun tidak harmonis yang berujung pada perceraian.

Sekali lagi, Zewail tidak terpengaruh. Ia terus fokus pada penelitiannya. Akhirnya, pada penghujung tahun 1980-an, Zewail berhasil mengamati keadaan transisi reaksi kimia garam natrium iodida dengan spektotrofotometer baru ciptaannya, yang sumber cahayanya berasal dari laser berdurasi femtodetik.

Tidak lantas berpuas diri, Zewail menggunakan alatnya itu untuk meneliti reaksi-reaksi kimia lain dari cairan, padatan, gas, dan bahkan reaksi-reaksi kimia hayati (reaksi kimia yang terjadi pada makhluk hidup). Penelitian-penelitian Zewail tersebut diakui dan dipuji sebagai terobosan oleh komunitas ilmiah. Beberapa tahun kemudian, penelitian-penelitan Zewail dan koleganya melahirkan cabang baru ilmu kimia yang disebut femtokimia.

foto-zewail-menerima-nobel-kimia-19991Tidak hanya itu, pada tahun 1999, Zewail pun dianugerahi Hadiah Nobel Kimia. Dengan demikian, Zewail adalah peletak dasar pengembangan femtokimia sehingga ia layak disebut sebagai “bapak” femtokimia.


Sisi lain

Terlepas keberhasilan penelitiannya, kehidupan pribadinya pun kembali bahagia. Ia bertemu dengan jodohnya saat menerima penghargaan dari Raja Arab Saudi atas penelitiannya itu. Dengan istri keduanya ini, Zewail dikarunia dua putra, melengkapi dua putri dari istri sebelumnya.

Tanaman Tertua di Dunia


Pohon ek yang berumur 13 ribu tahun diperkirakan menjadi tananan tertua di dunia. Vegetasi ini hidup dengan cara klon unik dan habitatnya di wilayah yang tidak alamiah.

Sebuah tanaman yang mulai hidup di zaman es akhir masih bertahan di tanah kering California.

Para peneliti percaya pohon ek jurupa telah ada sejak sekitar 13.000 tahun sehingga tanaman tersebut adalah yang tertua di dunia.

Ek tersebut terdiri dari komunitas semak-semak kloning dan ilmuwan percaya tanaman tersebut berhasil selamat dari dampak ekstrem perubahan iklim dengan regenerasi.

Pohon ek jurupa yang termasuk spesies Quercus palmeri atau ek palm, ini dinamai Jurupa karena angin jurupa yang seringkali berhembus di bukit di mana ia hidup.

Jenis pohon ini biasanya hidup di daerah dingin dan basah. Lokasi aneh Jurupa adalah petunjuk pertama untuk tim yang mungkin memiliki asal-usul yang tidak biasa.

Pimpinan studi, Jeffrey Ross-Ibarra mengatakan, "Ek palm biasanya tumbuh di ketinggian yang jauh lebih tinggi dalam dingin udara dingin dan iklim basah.”

"Sebaliknya, ek jurupa terjepit di daerah kering dan tandus, di antara batu-batu granit dan tertiup oleh angin kencang, di atas sebuah bukit kecil,” ujar Jeffrey.

Tim juga menemukan bahwa pohon ek tidak menghasilkan biji subur apapun, yang menghasilkan bentuk yang tidak konvensional tentang pertumbuhan.

Pengujian genetika mengungkapkan kelompok batang kusut sebenarnya satu jenis tanaman, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal online PLoS ONE.

Pertumbuhan klon terjadi setelah kebakaran, ketika bibit tanaman terbentuk di sekitar pangkal batang yang terbakar. Seiring waktu kayu mengalami degradasi dan membentuk bibit baru, meninggalkan bentuk batang serampangan yang terlihat hari ini.

Para ilmuwan dari Universitas California menghitung usia klon dengan memperkirakan laju pertumbuhan dari cincin di batang.

CO-Studi Andrew Sanders mengatakan, "Ini benar-benar tampak sebagai sisa kehidupan vegetasi berkayu terakhir yang lenyap dan menempati lembah-lembah pedalaman di puncak zaman es.


Gunung West Mata meletus pada kedalaman hampir 4000 kaki dibawah permukaan laut Pasifik. Peneliti mengungkapkan 80% letusan gunung berapi paling aktif terjadi di dasar lautan terdalam.

Hal itu juga menunjukkan bagaimana rantai pulau-pulau terbentuk.

Rekaman muntahan lava sangat panas Gunung West Mata yang berada di area lautan antara Fiji, Tonga dan Samoa menjadi yang paling menakjubkan di bumi dalam era modern ini.

Air dari dalam gunung berapi terbukti mengandung asam yang setara dengan asam baterai atau asam di pencernaan manusia, meskipun hal tesrbut tidak menghalangi udang mendekati pusat aliran lava gunung berapi.

Letusan West Mata yang pertama kali keluar pada bulan Mei telah memberikan ruang bagi para ilmuwan untuk melihat lava cair mengalir menyelimuti dasar lautan untuk pertama kalinya.

Gambar video asli milik dokumen Badan Sains Nasional Adminstrasi Atmosfer dan Laut Nasional AS menunjukkan lava cair menyembur sejauh tiga kaki sama halnya ketika lava pada awal letupan meledak dan melebar menyeberangi dasar lautan yang dalam


Koneksi Otak Melemah Ketika Tidur Sebagian besar orang berdasar pengalamannya menyadari bahwa otak tidak dapat menyerap informasi lagi ketika terbangun sampai larut malam atau dalam waktu yang lama. Dan tidur selama beberapa jam akan menyegarkan otak kembali.

Penelitian baru oleh Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat University of Wisconsin mengklarifikasi fenomena ini, mendukung gagasan bahwa tidur memainkan peran penting pada kemampuan otak dalam beradaptasi terhadap lingkungan. Kemampuan tersebut diebut plastisitas yang merupakan inti penelitian mereka.

Seperti yang dilaporkan pada versi online Nature Neuroscience, terbitan 20 Januari 2008, peneliti dari UW-Madison menunjukkan beberapa bukti bahwa sinapsis (sel saraf yang berhubungan dengan plastisitas otak) sangat kuat ketika tikus terbangun dan lemah ketika mereka tidur.

Penemuan baru ini menegaskan hipotesa dari peneliti UW-Madison tentang peranan dari tidur. Mereka percaya bahwa ketika manusia tidur sinapsis memperkecil diri dan bersiap untuk hari yang baru dan masa belajar dan penguatan sinapsis berikutnya.

Otak manusia menghabiskan 80 persen energinya pada aktivitas sinaptik, dengan secara konstan menambah dan memperkuat koneksi untuk merespon semua jenis rangsangan, seperti dijelaskan oleh Chiara Cirelli, kepala penelitian yang juga professor psikiatri.

Mengingat bahwa terdapat ribuan sinapsis pada setiap neuron yang berjumlah jutaan pada otak manusia, maka pengeluaran energi ini sangatlah besar dan tidak dapat ditopang. “Kita memerlukan masa offline, dimana kita tidak terekspos terhadap lingkungan, sehingga sinapsis tak bekerja, kita percaya bahwa itulah alasan manusia dan semua makhluk hidup tidur. Tanpa tidur, otak akan mencapai titik jenuhnya sehingga mengurangi energi, kemampuan menyimpan dan kemampuan belajar dari otak.” sebut Cirelli.

Untuk menguji teori ini, peneliti menggunakan elektrofisiologi dan molekuler pada tikus dan mengevaluasi penguatan dan pelemahan sinapsis ketika tikus tidur maupun bangun. Kemudian diambil potongan otak tikus untuk mengukur jumlah reseptor atau pengikat yang bergerak ke sinapsis. “Penelitian terakhir menunjukkan ketika aktivitas sinaptik meningkat, jumlah reseptor glutamatergic yang masuk ke sinapsis meningkat dan membuat sinapsis lebih besar dan kuat,” jelas Cirelli. Kelompok ini terkejut ketika menemukan bahwa tikus mengalami kenaikan reseptor 50% ketika bangun daripada saat tikus tidur.

Pada percobaan molekuler, peneliti memeriksa jumlah reseptor yang mengalami fosforilasi, indikasi lain yang menunjukkan penguatan sinaptik. Mereka menemukan bahwa tingkat fosforilasi jauh lebih tinggi pada saat tikus bangun. Hasil yang sama ditunjukkan ketika mereka mengukur enzim lain yang biasanya aktif saat penguatan sinaptik.

Untuk memperkuat argument mereka, Cirelli dan koleganya juga melakukan pengujian pada tikus hidup untuk mengevaluasi sinyal listrik yang merefleksikan perubahan sinaptik pada waktu berbeda. Hal ini meliputi merangsang salah satu sisi otak tikus dengan elektroda dan mengukur respon yang ditimbulkan yang setara dengan EEG di sisi lainnya.

Penelitian kembali menunjukkan bahwa untuk tingkat rangsangan yang sama, respon ketika bangun lebih kuat daripada saat tikus tidur, mengindikasikan bahwa sinapsis pasti menjadi lebih kuat ketika bangun. “Dengan mengambil hasil pengukuran molekuler dan elektrofisiologi sangat sesuai dengan ide bahwa sirkuit otak manusia semakin kuat secara progresif ketika bangun dan tidur membantu kalibrasi ulang otak pada garis topangan dasar,” jelas Cirelli.

Teori yang dikembangkan Chiara Cirelli bersama Dr. Giulio Tononi, disebut hipotesa sinaptis homeostatis, berlawanan dengan banyak teori peneliti lain tentang pengaruh tidur terhadap pembelajaran. Ide paling popular saat ini adalah ketika tidur sinapsis bekerja keras mengulang dan mengkonsolidasi informasi yang didapat sebelumnya, sebut Cirelli. “Itu berbeda dengan pemikiran kami,” sebut Cirelli. “Kami percaya bahwa belajar hanya terjadi ketika manusia bangun, dan fungsi utama dari tidur adalah menjaga otak manusia dan semua sinapsisnya efisien”

Sumber: University of Wisconsin-Madison

2029, Asteroid Akan Tabrak Bumi?



2029, Asteroid akan tabrak bumi?

Kemungkinannya satu berbanding 300 kalau asteroid berukuran 400 meter ini akan menabrak Bumi pada tahun 2029 tetapi mungkin saja meleset apabila para ilmuwan berhasil mendapatkan data tambahan tentang orbitnya.

Hingga saat ini asteroid yang bernama Asteroid 2004 MN4 ini agak susah diamati. “Dengan Skala Kekuatan Tabrakan Torino yang digunakan oleh para ahli astronomi tentang kemungkinan tabrakan dengan Bumi, asteroid ini memperoleh nilai 2 dari 10″, kata Donald Yeomans manager dari program Objek Dekat dengan Bumi bagian dari Laboratorium sistem propulsi NASA di Pasadena.

Tetapi tidak ada satupun asteroid yang pernah memperoleh nilai lebih daripada satu.

Pada hari Jumat, 13 April 2029, “kita belum dapat memperkirakannya”, kata Yeoman lagi.

Asteroid ini ditemukan pertama kalinya pada bulan Juni dan kelihatan lagi pada bulan ini.

Apabila asteroid ini menabrak Bumi di laut akan menimbulkan tsunami sedangkan di daratan akan menyebabkan kerusakan besar. Dari ukurannya berpotensi menimbulkan ledakan 600 megaton.

Menurut Yeoman hingga saat ini asteroid yang memerlukan waktu kurang dari satu tahun untuk berevolusi mengelilingi Matahari ini telah diamati dari 40 tempat di muka Bumi. Pertama kalinua di Observatorium Kitt Peak dan bulan ini dari Australia dan Selandia Baru.

Bagaimanapun juga, apakah kita percaya dengan hal ini? Semua saya kembalikan pada penilaian masing-masing orang... :)

Nenek Moyang Gurita



Mayoritas gurita laut dalam berasal dari nenek moyang yang masih eksis di perairan es di laut selatan, demikian menurut studi terbaru. Mengapa nenek moyangnya masih eksis? tak lain adalah kandungan gizi dan garam yang sangat kaya di kedalaman laut sejak 30 juta tahun silam.

Temuan ini merupakan bagian dari sensus biota laut alias Census of Marine Life (CoML) yang berlangsung sejak tahun 2000 dan akan selesai pada 2010, melibatkan 2000 ilmuwan dari 82 negara, termasuk Indonesia.
“Banyak gurita yang kami analisa dari kedalaman laut yang ternyata memiliki kesamaan DNA,” jelas Don O’Dor, ilmuwan senior yang terlibat di proyek ini.


Bertahan

Adalah Dr Jan Strugnell, pakar biologi British Antarctic Survey (BAS) yang melihat hubungan antar spesies dan dari mana mereka berasal. in Cambridge, and she used this material to carry out DNA studies. Pelacakan tersebut berawal dari spesies gurita Megaleledone setebos yang hanya ada di laut selatan. Nyaris semua gurita dari seantero laut dunia berhubungan dengan spesies tersebut. Jadi bisa dikatakan, spesies ini adalah nenek moyang semua gurita.

Nenek moyang ini bisa tetap eksis walau sudah berlangsung selama 30 juta tahun sebab air tawar membentuk kristal es dan kandungan oksigen air yang tinggi, sehingga spesies tersebut tenggelam di kedalaman laut yang terdalam.
Temuan ini akan dipresentasikan di World Conference on Marine Biology, di Valencia, Spanyol, awal pekan ini.

Buaya itu Monogami



Buaya itu Monogami

Lelaki hidung belang identik dengan buaya? Waduh, kasihan buayanya. Sebab menurut studi terkini, buaya itu justri penganut monogami, setidaknya mayoritas dari mereka. Studi selama 10 tahun yang dilakukan di Rockefeller Wildlife Refuge di Louisian, membuktikan bahwa 70% buaya betina selalu memilih pasangan yang sama setiap kali musim kawin tiba. Padahal mereka punya banyak kesempatan untuk memilih pasangan baru.

“Kita terkejut dan tidak menyangka akan menemukan pasangan yang sama di antara buaya yang kawin pada tahun 1997 dan masih tetap berpasangan sampai tahun 2005,” ujar Stacey Lance, peneliti dari Savannah River Ecology Laboratory yang memimpin riset ini.
Jika benar buaya menganut monogami, maka mereka masuk kategori hewan monogamus, selain bonobo, bangsa primata seperti manusia, juga singa laut.

Studi yang dilakukan Lance melibatkan pelacakan kelompok buaya betina dan analisa DNA pada musim kawin mereka. Dari 10 buaya betina, 7 di antaranya kembali pada pasangan kawin yang sama sejak tahun 1997 sampai 2005.

Pola kawin mereka sama dengan perilaku kawin spesies burung, bersifat musiman. Spesies buaya merupakan keturunan dari jenis reptil archosaurus, kelompok dari reptil purba yang juga melahirkan jenis burung. Hubungan evolusi tersebut memberi kesempatan unik pada ilmuwan untuk memahami kesamaan pola musim kawin, baik pada burung maupun dinosaurus.
Dalam studi ini, kombinasi teknik molekuler dengan sejumlah studi lain memungkinkan kita menemukan hal baru mengenai suatu spesies yang sebelumnya belum diketahui.

Hamil Tanpa Suami??


Hiu Bisa Hamil Tanpa Suami?

Hamil tanpa suami? Ajaib ya. Tapi ini bukan mitos atau kisah religi, melainkan fakta nyata. Ikan hiu moncong hitam asal Atlantik yang bernama Tidbid. Bukan hanya tidak penah kawin, bahkan Tidbid juga masih “perawan” saat hamil. Ini adalah kasus kedua dimana dilaporkan ikan hiu bisa hamil dalam kondisi perawan alias tak pernah kawin. Sebelumnya, pada bulan Mei lalu seekor hiu kepala martil di kebun binatang Nebraska ditemukan hamil, padahal ia sudah tidak kontak dengan hiu jantan selama tiga tahun.

“Kami tidak pernah mengobservasi perilaku reproduksi atau tanda-tanda kehamilannya,” ujar Beth Firchau, peneliti dari Virginia Aquarium, dimana Tidbit tinggal selama delapan tahun setelah dilahirkan di laut bebas. Biasanya hiu mengalami perubahan kebiasaan makan selama hamil. Hiu betina juga memiliki tanda khusus pada fisiknya saat memasuki musim kawin.

“Tidak ada hiu pejantan di tangki TidBid selama delapan tahun ini,” ujar Firchau menekankan keheranannya. Hiu moncong hitam Atlantik alias Carcharhinus limbatus, adalah spesies hiu yang banyak dijumpa di pantai Florida.


Hal yang Biasa

Menurut ilmuwan hiu dari Institute for Ocean Conservation Science di Stony Brook University , New York, bisa jadi hiu betina memang bisa hamil tanpa melalui perkawinan lebih dulu. Ia menggunakan tes genetika untuk mengonfirmasi bahwa anak TidBid sepenuhnya hanya memiliki DNA ibunya saja.

Ternyata TidBid, hanya satu di antara 70 spesies vertebrata yang bisa melakukan reproduksi tanpa melalui proses kawin lebih dulu. Mereka memiliki telur yang bisa berkembang tanpa bantuan sperma jantan. Komodo juga salah satu dari mereka. Kondisi seperti itu dinamakan partenogenesis otomiktik. Baik jantan maupun betina membawa meiosis dalam sel-sel mereka yang terbagi menjadi beberapa bentuk sel seksual, sperma atau telur. Pada betina, meiosis memproduksi empat sel telur progenitor yang salah satunya menjadi sel telur. Tiga lainnya terserap kembali ke tubuh mereka. Untuk kasus TidBid, satu dari sel itu berfungsi sebagai sperma dan menyuburkan sel telur.

Walau hiu betina tidak membutuhkan pejantan untuk memproduksi bayi, namun mereka juga melakukan perkawinan. Dan kasus hamil tanpa suami seperti TidBid tergolong langka. Jika hiu betina hamil melalui proses normal perkawinan, maka sel telurnya bisa lebih subur, yakni lima hingga enam telur sekaligus. Sekalin itu, bayi hiu yang lahir hanya dari orang tua betina saja bisa mengalami kelemahan sistem imun.

Mengawinkan Bakteri??

Mengawinkan Bakteri

Perkawinan merupakan cara yang dilakukan manusia untuk berkembang biak. Sel ovum dari ibu dan sperma dari ayah bertemu dan kemudian berkembang menjadi individu baru. Selain manusia, sebagian besar hewan juga melakukan perkawinan untuk mempertahankan populasinya.

Berbeda dengan hewan ataupun manusia, jasad renik (mikroorganisme) umumnya tidak melakukan perkawinan untuk berkembang biak. Mikroorganisme, seperti bakteri, melakukan pembelahan sel untuk memperbanyak jumlah populasinya. Proses perkawinan merupakan peristiwa yang jarang terjadi dalam kehidupan bakteri, tetapi bukan berarti bakteri tidak mampu melakukan proses perkawinan. Bakteri tidak memerlukan perbedaan kelamin dalam melakukan perkawinan karena memang bakteri tidak mengenal adanya perbedaan jenis kelamin.

Salah satu proses perkawinan antarbakteri adalah proses konjugasi di mana terjadi perpindahan materi genetik (DNA) bakteri donor ke bakteri resipien (penerima). Umumnya, proses ini bisa terjadi pada bakteri-bakteri yang memiliki kekerabatan yang dekat. Bakteri donor harus memiliki pili seks, yakni organel (bagian dari sel bakteri) yang bisa digunakan sebagai selang suntik ke bakteri resipien.

Selain itu, bakteri penerima harus bersifat kompeten atau mau menerima donor materi genetik dari bakteri lain. Kondisi inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan terjadinya perkawinan antarbakteri secara alamiah.

Prinsip konjugasi telah memberikan inspirasi bagi ilmuwan dalam memperbaiki sifat genetis bakteri (rekayasa genetika). Kloning bakteri merupakan cara yang umum dilakukan untuk memperbaiki sifat bakteri.

Secara sederhana, perbaikan sifat bakteri dengan proses kloning dapat digambarkan sebagai berikut: bakteri A memiliki kemampuan dalam memakan limbah pertanian, tetapi tidak memiliki kemampuan dalam menghasilkan etanol (bahan bakar nabati). Kita menginginkan bakteri tersebut dapat mengubah limbah menjadi etanol.

Ikan Langka

Tahu ngga sih, ada ikan aneh yang matanya bisa berotasi melihat ke arah belakang? Ya, sebab ternyata kepalanya itu tembus pandang alias transparan! Ih, serem ya. Tapi ini betulan ada. Nama ikan itu barreleye (Macropinna microstoma), ikan unik yang ditemukan pada tahun 1939.

Ikan barreleye hidup di kedalaman laut terdalam dimana sinar matahari tak bisa menembusnya. Sehingga ikan ini melihat dengan menggunakan mata yang ultra sensitif.

Kepala Transparan

Bruce Robison dan Kim Reisenbichler dari Monterey Bay Aquarium Research Institute mengamati ikan ini menggunakan sejumlah video dengan Remotely Operated Vehicles (ROVs) di California Tengah, kedalaman 600-800 meter di bawah permukaan laut. Kamera ROV memperlihatkan ikan ini bergantung tak bergerak di air. Matanya berada di kepala yang transparan, terisi cairan,

Robison dan Reisenbichler pernah juga membawa ikan ini ke permukaan hidup-hidup. Di akuarium terlihat bahwa mata ikan ini bisa berputar horizontal dan vertikal. Ikan barreleye panjangnya hanya beberapa inchi, biasa memangsa ikan kecil dan ubur-ubur. Matanya berwarna hijau, bisa menyaring sinar matahari yang datang secara langsung dari permukaan laut. Detail lengkap studi ini dimuat di jurnal Copeia.